Minggu, 21 Mei 2017

SUMBER KOMUNIKASI ISLAM

         A. PENDAHULUAN
Komunikasi islam sebagai sebuah ilmu memiliki sumber utama yang sangat potensial untuk digali yakni AL Quran dan Sunnah. Meskipun tidak terkumpul dalam satu tempat, Al Quran dan sunnah sangat memungkinkan untuk menformat ilmu komunikasi islam secara sistematis sehingga menjadi menjadi ilmu yang mudah dimanfaatkan oleh akademisi dan masyarakat umum. Selain al quran dan as sunnah dengan ilmu – ilmu pendukung untuk memahaminya, kitab – kitab para ulama baik kontemporer  yang dapat menjadi bahan baku untuk ilmu komunikasi islam. Sumebr lain yang dapat menformat komunikasi islam adalah ilmu komunikasi yang telah berkembang cukup lama.

     B.    SUMBER – SUMBER KOMUNIKASI ISLAM
     1.     AL QUR’AN
Definisi Al Quran
Secara etimologis, Al Quran merupakan bentuk mashdar dari qara’a , yaqra’u , qira’atan , wa quranan. Kata Qara’a berarti menghimpun dan menyatukan. Menurut bahasa, Al Qur’an adalah himpunan huruf – huruf dan kata – kata yang menjadi satu ayat, himpunan ayat – ayat menjadi surat, himpunan surat menjadi mushaf al quran.  Ketika sudah turn menjadi Al Quran susunan huruf tersebut tidak hanya mengandung makna tetapi mengandung mukjizat yang tidak bisa ditandingi oleh siapapun. Kehebatan Al Quran yang tidak bisa ditandingi oleh apapun itu yang disebut dengan mukjizat. Dan Al Quran adalah mukjizat terbesar dan abadi yang di anugerahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, Al Quran didefinsikan sebagai Firman Allah SWT yang menjadi mukjizat abadi kepada Rasulullah yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh manusia, diturunkan kepada Rasulullah SAW yang tertulis dalam mushaf diturunkan ke generasi berikutnya secara mutawatir ketika dibaca bernilai ibadah dab berpahala besar.
Definisi di atas mengnadung lima makna penting :
·      Al Quran adalah firman Allah SWT yang Maha Mulia dan Maha Agung
·      Al Quran adalah mukjizat yang tidak ada kata dan bacaan yang menandinginya.
·      Al Quran itu diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu kedalam hatinya melalui malaikat Jibril .
·      Al Quran disampaikan secara mutawatir.
·      Membaca Al Quran bernilai ibadah, bahkan setiap huruf diganjaar oleh Allah dengan sepuluh kebaikan.

Fungsi Al Quran
1.      Al Qura sebagai Huda ( Petunjuk )
Manusia disiapkan oleh Allah utnuk hidup didunia dalam tempo relatif lama. Usia rata – rata umat Nabi Muhammad berkisar antara 60 – 70 tahun dan tidka ada yang melampaui betas tersebut. Karena rentang waktu yang cukup lama tersebut maka Dia Yang Maha Tahu, Maha Bijak dan Maha Kasih menurunkan Al Quran sebagai pemandu dan penunjuk. Al Quran sebagai petunjuk disebutkan banyak sekali dlaam Al Quran seperti : “Sesungguhnya al quran ini memeberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang – orang mukmin dan mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”
Dan masih banyak sekali ayat – ayat yang menjelaskan bahwa Al Quran berfungsi sebagai petunjuk . Ayat – ayat diatas secara jelas menunjukkan bagaiman Al Quran memandu manusia dalam membangun komunikasi dengan Allah sang pencipta mereka dan dengan sesama sejak lahir. Bahkan penggalian informasi ini dilanjtkan komunasi dalam islam dilanjutkan, komunikasi dalam islam terus berlanjut hingga menusia meninggal dunia.
2.      Al Quran sebagai Furqan
Selain sebagai petunjuk, Al Quran juga memiliki sifat Al Furqan ( pembeda ). Al Quran sebagai pembeda diturunkan untuk mempertegas hal – hal yang tidak disepakati oleh manusia yaitu penentuan mana yang baik dan  buruk. Sifat Al Quran sebagai furqan menegaskan ada hal yang menjadi ciri khas kaum muslimin yang membedakannya dengan selain mereka. Ciri khas itu akan menjadi pembeda sekaligus tanda pengenal bahwa seseorang adalah seorang muslim. Di natar kekhasan islam dlaam komunikasi islam adalah meyakini bahwa komunikasi adalah bagian dari ibadah kepada Allah bukan sekedar untuk kepuasan diri dan menyenangkan orang lain. Dn diantara bentuk kekhasan komunikasi islam adalah mewujudkan rasa selalu diawasi oleh malaikat saat berucap.
3.      Al Quran sebagai As Syifa
Syifa berarti obat. Sakit biasanya disebabkan oleh bertemunya dua faktor pada diri seseorang yakni faktor melemahnya kondisi tubuh dan adanya faktor pemicu dari luar diri. Rasulullah SAWmenjamin bahwa Allah tidak menurunkan satu penyakitpun dimuka bumi ini keculi menurunkan juga obatnya. Salah satu obat yang Allah persiapkan untuk manusia adalah Al Quran. Fungsi Al Quran sebagai obat sesuai dengan firman Allah yang artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit – penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang – orang yang beriman”. (QS Yunus : 57)
4.    Al Quran sebagai Rahmat
Diantara bentuk kasih sayang Allah yang paling besar kepada manusia adalah diturunkannya Al Quran. Firman Allah yang artinya :
“Tuhan yang Maha Pemurah , yang telah mengajarkan Al Quran”. (QS Ar Rahman : 1 – 2)
Seluruh bentuk kebaikan dan segala hal yang bermanfaat untuk manusia didunia ini maupun nanti di akhirat masuk dalam kategori rahmat. Komunikasi yang mampu menghubungkan apa yang kita maksud dengan apa yang ditangkap oleh orang lain adalah rahmat besar Allah terhadap manusia. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana kita akan hidup dengan nyaman andaikan apa yang kita maksudkan selalu tidak sama dengan apa yang orang lain maksdukan.
     2.     SUNNAH
Definisi Sunnah
Dalam terminologi muhadditsin sunnah mendefinisikan sebagai berikut : Sesuatu yang di dapat Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan dan sifat jasmani atau perilaku serta sirah beliau sebelum atau sesudah diutus. Tugas Rasul paling utama adalah menyamapaikan Allah kepada manusia. Tugas ini memiliki hubungan erat dengan komunikasi.

Fungsi Sunnah
Fungsi sunnah adalah sebagai tafsir bagi Al Quran mengungkap rahasia yang dikandungnya, dan menjelaskan kehendak Allah SWT dalam perintah – perintahnya atau larangan – larangnya.
Rasulullah adalah peretas jalan dan pemandu bagaiman menerapkan nilai – nilai Al Quran dalam kehidupan nyata. Dalam konteks komunikasi, Rasulullah adalah peretas jalan dan pemandu yang menjadi contoh orang setelahnya untuk menerapkan nilai – nilai Al Quran dalam kehidupan sehari – hari.  Komunikasi yang dibangun oleh Nabi dengan keluarganya, teman dekatnya dan dnegan seluruh manusiaadalah bahan baku yang sangat kaya untuk dikembangkan menjadi kajian ilmu komunikasi dalam islam. Nabi Muhammad SAW juga secara tegas mneyatakan bahwa manusia yang akan selamat dalam mengarungi kehidupan adalah mereka yang selalu menjadi Al Qura’an dan sunnah sebagai pedoman.

     3.      KITAB-KITAB PARA ULAMA
Selain Al Quran dan Hadits , ilmu pengetahuan islam secara umum dan lmu tentang akhlak dan adab secara khusus sangat kaya dengan bahan yang bisa dikembangkan untuk memperkaya bangunan ilmu komunikasi islam.
Diantara kitab – kitab yang sangat bermanfaat utnuk dijadikan sumber dan refrensi adalah :
     ·      Kitab Ihya’ Ulumuddin
Kitab karya Imam Abu Hamid Al Ghazali ini membahas banyak hal. Diantaranya terkait dengan komunikasi islam adalah tentang Afat al Lisan ( penyakit lisan )
     ·         Minhaj Al Qashidin
Kitab karya Al Maqdisi juga ada yang membahas tentang afat al lisan .
     ·         Riyadusshalihin
Kitab karya imam nawawi membahas banyak masalah.Diantaranya terkait dengan masalah komunikasi adalah bab tentang al shidq ( kejujuran ) nasehat, memperbanyak jalan berbuat kebaikan, dan lain lain.
    ·    Kitab Afat Al Lisan fi Dhau Al Quran wa al sunnah, karya said bin ali bin wahf qahthani.
Kitab ini membahas tentang gossip dan adu domba tentang lisan yang kotor dan lain sebagainya.
     ·         Adab al lisan karya abu anas Majib al Nabkani
Kitab ini membahas etika manusia dalam menggunakan lidah.


     4.   ILMU KOMUNIKASI
Ilmu komunikasi pada dasarnya mempunyai ciri yang sama denga penegrtian ilmu secara umum. Yang membedakan hanya dari objek kajian diman perhatian difokuskan pada peristiwa – peristiwa komunikasi antar manusia. Secara umum ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses dan pengaruh yang dapat dilakukan secara rasional dan sistematis kebenarannya dapat di ujikan dan digeneralisasikan. Ilmu komunikasi dengan karakteristiknya sangat bermanfaat dalam mebangun ilmu komunikasi Islam.

Sumber :  Hefni, Harjani. 2015. "Komunikasi Islam". Jakarta : Prenadamedia Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar